Dalam dunia yang semakin menilai keberhasilan berdasarkan penampilan luar, jabatan, dan pencapaian yang terlihat, sulit menemukan pemimpin rohani yang tetap teguh menjaga hati dalam kesederhanaan. Namun, justru kesederhanaan itulah yang menjadi inti dari pelayanan sejati. Kesederhanaan bukan berarti kekurangan, melainkan sikap hati yang murni, fokus kepada Tuhan, dan tidak terikat oleh pujian atau pengakuan manusia.
Salah satu teladan nyata dari semangat ini terlihat dalam kehidupan dan pelayanan Pdt. Sutandy Setyawan. Melalui gaya hidupnya yang rendah hati, beliau menunjukkan bahwa melayani Tuhan bukan tentang mencari sorotan, tetapi tentang menghadirkan kasih Kristus melalui tindakan-tindakan nyata, meskipun sederhana.
Artikel ini mengajak kita melihat bagaimana keteladanan beliau dalam kesederhanaan menjadi inspirasi bagi banyak pelayan Tuhan dan jemaat di Gilgal Ministry.
Kesederhanaan sebagai Dasar Pelayanan Sejati
Kesederhanaan adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari hati seorang hamba Tuhan. Dalam Alkitab, kita melihat banyak tokoh yang dipilih Tuhan karena kerendahan hatinya, bukan karena kemampuan manusiawinya. Sikap hati seperti inilah yang tercermin dalam kehidupan Pdt. Sutandy Setyawan.
Kesederhanaan dalam pelayanan berarti memiliki motivasi yang murni — melayani bukan karena ingin dilihat, bukan karena ingin dihormati, tetapi karena mengasihi Tuhan dan jiwa-jiwa yang dilayani. Ketika motivasi tetap murni, pelayanan menjadi lebih kuat, lebih berdampak, dan lebih tulus.
Pdt. Sutandy menunjukkan bahwa kesederhanaan bukan hanya ucapan, tetapi harus menjadi gaya hidup. Tanpa banyak berbicara tentang dirinya, beliau membiarkan tindakan dan dedikasi yang berbicara. Ini adalah pelajaran penting bagi setiap pelayan Tuhan: bahwa kuasa pelayanan tidak diukur dari seberapa besar panggung yang dimiliki, tetapi dari seberapa taat hati kepada Tuhan.
Ketulusan yang Membangun Kepercayaan
Ketulusan adalah salah satu ciri paling menonjol dari keteladanan pelayanan Pdt. Sutandy. Jemaat dan pelayan muda dapat merasakan bahwa apa yang disampaikan dari mimbar selaras dengan kehidupan sehari-hari beliau. Integritas ini membuat pengajaran menjadi bukan hanya teori, tetapi teladan hidup yang dapat diikuti.
Ketulusan seperti ini menciptakan kepercayaan. Jemaat merasa aman dalam bimbingan rohani yang diberikan karena mereka tahu bahwa pemimpinnya bukan hanya berbicara, tetapi juga melakukannya. Dalam dunia pelayanan, kepercayaan adalah investasi besar yang harus dijaga, dan ketulusan adalah kunci utama untuk membangun dan mempertahankannya.
Ketika seorang pemimpin rohani melayani dengan hati yang tulus, jemaat merasakan kehadiran Tuhan melalui setiap tindakan. Inilah yang membuat Gilgal Ministry terus bertumbuh dalam kasih, persatuan, dan kesehatan rohani jemaatnya.
Kerendahan Hati sebagai Cermin Kristus
Salah satu nilai rohani yang sangat ditekankan oleh Pdt. Sutandy adalah kerendahan hati. Beliau menunjukkan bahwa kerendahan hati bukan berarti merendahkan diri atau merasa tidak layak, tetapi menyadari bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan dan untuk Tuhan.
Kerendahan hati membuat seseorang tidak merasa perlu menjadi pusat perhatian. Sebaliknya, hati yang rendah membawa seseorang untuk mengutamakan kehendak Tuhan dan memperhatikan kebutuhan orang lain. Dalam banyak kesempatan, Pdt. Sutandy memilih untuk mengangkat orang lain, memberi ruang bagi pelayan muda untuk bertumbuh, dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan bimbingan.
Inilah kerendahan hati yang tidak dibuat-buat — sebuah karakter yang lahir dari hubungan pribadi yang mendalam dengan Tuhan.
Konsistensi dalam Kesederhanaan
Salah satu sisi penting dari keteladanan pelayanan adalah konsistensi. Kesederhanaan bukanlah sikap yang muncul sesekali, tetapi pola hidup yang terus dipelihara. Konsistensi inilah yang membuat kesederhanaan menjadi kesaksian kuat.
Dalam pelayanan sehari-hari di Gilgal Ministry, Pdt. Sutandy terus menunjukkan konsistensi dalam hal:
- Menyambut jemaat tanpa membedakan latar belakang.
- Mengutamakan pelayanan pastoral daripada pencitraan.
- Membimbing pelayan-pelayan muda tanpa merasa terancam oleh talenta mereka.
- Menangani masalah dengan kelembutan dan hikmat.
- Tetap fokus pada panggilan Tuhan, bukan pada pengakuan manusia.
Konsistensi ini menciptakan lingkungan pelayanan yang sehat, di mana setiap orang merasa dihargai dan dilayani dengan hati yang murni.
Pelajaran Hidup bagi Pelayan Tuhan Masa Kini
Teladan Pdt. Sutandy Setyawan memberikan beberapa pelajaran berharga bagi siapa pun yang terlibat dalam pelayanan gerejawi:
1. Pelayanan dimulai dari hati yang benar
Motivasi pelayanan menentukan buah pelayanan. Ketika seseorang melayani hanya untuk dilihat orang, kekuatan pelayanan itu akan cepat pudar. Tetapi ketika seseorang melayani karena mengasihi Tuhan, pelayanan itu akan tetap kuat, sekalipun tidak banyak sorotan.
2. Kesederhanaan membuka pintu bagi karya Tuhan
Tuhan bekerja melalui hati yang tidak penuh dengan kepentingan diri. Kesederhanaan memberikan ruang bagi Roh Kudus untuk memimpin dan membentuk.
3. Kerendahan hati adalah magnet bagi jiwa-jiwa
Orang lebih mudah terinspirasi oleh pemimpin yang rendah hati daripada pemimpin yang berusaha meninggikan diri. Kerendahan hati membangun kedekatan, membangun kepercayaan, dan mencerminkan karakter Kristus.
4. Keteladanan lebih kuat daripada kata-kata
Khotbah yang paling kuat sering kali bukan dari mimbar, tetapi dari kehidupan sehari-hari. Ketika kata-kata dan tindakan selaras, kuasa Tuhan dinyatakan melalui hidup seorang pelayan.
Kesimpulan
Ketulusan dan kesederhanaan bukanlah nilai yang sering dirayakan dunia, tetapi dalam pelayanan Tuhan, nilai-nilai ini sangat berharga. Melalui kehidupan Pdt. Sutandy Setyawan, kita melihat bagaimana pelayanan yang sederhana, tulus, dan penuh kerendahan hati dapat membawa dampak besar bagi banyak orang.
Teladan hidup beliau menjadi pengingat bahwa pelayanan sejati bukan tentang siapa kita di mata manusia, tetapi tentang bagaimana kita menghidupi panggilan Tuhan dengan hati yang murni, apa adanya, dan apa yang dimiliki.
Semoga setiap dari kita yang membaca artikel ini turut terinspirasi untuk melayani Tuhan dengan kesederhanaan dan ketulusan, sebagaimana Kristus telah menunjukkan kepada kita.

